Kekuasaanadalah gagasan bertindak, ia bersifat samar dan tidak selalu dimiliki; 6. Kekuasaan ditentukan dalam istilah hasil, hasil menentukan kekuasaan yang kita miliki; 8. (8) Kekuasaan didasarkan pada oposisi atau perbedaan, partai harus berbeda sebelum mereka bisa menggunakan kekuasaan-nya.
Kekuasaan power mengacu pada kemampuan yang dimiliki A untuk mempengaruhi perilaku B sehingga B bertindak sesuai dengan keinginan A. Definisi ini mengimplikasikan sebuah potensi yang tidak perlu diaktualisasikan agar efektif dan sebuah hubungan ketergantungan. Kekuasaan merupakan suatu potensi atau kemampuan sehingga bisa saja seseorang mempunyai kekuasaan tapi tidak menjalanakannya. Aspek terpenting dari kekuasaan adalah fungsi ketergantungan Dependency artinya semakin besar ketergantungan B terhadap A maka besar pula kekuasaan A. Selain itu seseorang dapat memiliki kekuasaan atas diri Anda hanya jika ia mengendalikan sesuatu yang Anda inginkan.
A Komunikasi sebagai suatu Mekanisme Kekuasaan. Dalam konteks organisasi, komunikasi digunakan untuk menentukan norma - norma, tujuan, dan perilaku organisasi. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sarana kekuasaan. Manusia memiliki kekuasaan melaksanakannya melalui komunikasi, dan dengan demikian menciptakan tindakan terorganisasi.
Materi - Perilaku Organisasi - Kekuasaan dan Politik Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KEKUASAAN DAN POLITIKAhmad Nizar Yogatama, Muhammadiyah Malang - 2015 TUJUANβ¦1. Memahami Kekuasaan dan Politik2. Memahami bias kekuasaan3. Memahami taktik dalam Kekuasaan4. Memahami perilaku politik5. Memahami pengaruh budaya terhadap penggunaan politik Kekuasaanβ¦βSuatu kapasitas milik seseorang yang dapat mempengaruhi perilaku orang lain sesuai dengan keinginan yang mempengaruhiβAspek penting dari Kekuasaan adalah ketergantungan Perbedaan Kekuasaan dan PemimpinβKekuasaan tidak membutuhkan tujuanββPemimpin membutuhkan tujuan yang ingin dicapaiβ Dasar Kekuasaanβ¦FORMAL PERSONALBerdasarkan posisi dalam Organisasi1. Coercive Power Punya informasi penting2. Reward Power Punya kemampuan distribusi reward3. Legitimate Power Punya otoritas formal untuk menggunakan sumber daya OrganisasiBerdasarkan karakteristik Personal1. Expert Power Punya keahlian & keterampilan berbeda2. Referent Power Punya kharisma, sehingga ingin ditiru banyak orang Taktik menggunakan Kekuasaanβ¦1. Legitimacy Tergantung posisi2. Rational Persuasion Punya bukti nyata3. Inspirational Appeals Menjadi sosok yang mengaspirasi4. Consultation Melibatkan dalam pengambilan keputusan5. Exchange Memberikan hadiah atau rasa terima kasih6. Personal Appeals Rela karena loyalitas atau asas teman7. Ingratiation Sanjungan maupun pujian agar mau melakukan sesuatu8. Pressure Mengancam9. Coalition Mencari dukungan agar tujuan dapat tercapai Penggunaan Taktik Kekuasaanβ¦ Menggunakan Kekuasaan dengan PolitikβKetika karyawan dalam organisasi mengubah kekuasaan menjadi tindakan sehingga kekuasaan digunakan secara efektifβ Perilaku Politik dalam Organisasiβ¦βTindakan yang tidak membutuhkan peran formal untuk dapat mempengaruhi, baik yang menguntungkan dan merugikan bagi organisasiβ Faktor Penyebab Perilaku Politikβ¦INDIVIDU ORGANISASIBerasal dari Pengendalian Diri Locus of Control1. Pengendalian diri tinggi, Kebutuhan kekuasaan tinggi maka timbul perilaku politik2. Locus of Control internal tinggi, merasa dapat mengendalikan lingkunganBerasal dari1. Budaya Organisasi2. Kurang kepercayaan terhadap Organisasi3. Ambiguitas Peran dalam organisasi4. Evaluasi kinerja hanya menggunakan tolok ukur tertentu bagi sebagian individu tampak berhasil, padahal kriteria belum semua Tanggapan terhadap Politik Organisasiβ¦ Tanggapan terhadap Perilaku Politik Organisasiβ¦1. Melihat perilaku politik organisasi sebagai peluang2. Mengikuti perilaku politik organisasi3. Menghindari perilaku politik organisasi menggunakan perilaku defensive Perilaku Defensiveβ¦1. Menghindari Tindakan2. Menghindari Tuduhan3. Menghindari Perubahan Menghindari Tindakan Avoiding Action1. Overconforming βBiasanya yang pakek cara iniβ2. Buck Passing βLempar tanggung jawab ke pihak lainβ3. Playing Dumb βPura β pura tidak bisa begoβ4. Stretching βHiperbola tugas, yang biasa jadi lamaβ5. Stalling βKelihatannya banyak membantu, padahal tidakβ Mengindari Tuduhan Avoiding Blame1. Buffing βTutup telingaβ2. Playing Safe βMain amanβ3. Justifying βMenjalankan tanggung jawab, kalau salah minta maafβ4. Scapegoating βMenyalahkan faktor eksternalβ5. Misrepresenting βManipulasi informasiβ Menghindari Perubahan Avoiding Change1. Prevention Mencegah dengan mengancam agar perubahan tidak terjadi2. Self-protection Menahan informasi penting selama perubahan untuk melindungi diri sendiri Impression Managementβ¦βPerilaku Politis yang dirancang untuk mengubah persepsi tertentu terhadap yang dituduhkanβ Impression Managementβ¦1. Conformity Awalnya setuju, tapi untuk terakhir kali2. Favors Memberi hadiah agar ada kesempatan3. Excuses Mencari alasan karena kegagalan4. Apologies Mengakui kesalahan5. Self-Promotion Mengakui kehebatan diri sendiri di depan bos6. Enhancement Diri sendiri lebih berkontribusi daripada lainnya7. Flattery Memuji agar disukai8. Exemplification Melakukan sesuatu lebih banyak daripada yang ditugaskan Referensi yang Disarankanβ¦β’Stephen P. Robbins and Timothy A. Judge. 2013. Organizational Behavior Ed. 15th. United States of America Prentice Hall.β’Soetopo, Hendyat. 2012. Perilaku Organisasi Teori Dan Praktik Dalam Bidang Pendidikan. Bandung PT. Remaja Rosdakarya.β’Drs. Achmad Mohyi, 2013. Teori Dan Perilaku Organisasi. Malang UMMPress. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Mengapakekuasaan diperlukan dalam organisasi? Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp. Disini saya ingin menjelaskan tentang kekuasaan dalam organisasi. Kekuasaan merupakan kewenangan yang dimiliki seseorang untuk memengaruhi orang lain agar tingkah laku mereka menjadi sesuai keinginan dari orang yang memiliki kekuasaan.
Kekuasaan dan politik dalah sesuatu yang ada dan di dalam kehidupan setiap organisasi tetapi agak sulit untuk mengukurnya. Akan tetapi penting untuk dipelajari dalam perilaku keorganisasian, karena keberadaannya dapat mempengaruhi perilaku orang-orang yang ada dalam organisasi. Pada saat setiap individu mengadakan interaksi untuk mempengaruhi tindakan satu sama lain, maka yang muncul dalam interaksi tersebut adalah pertukaran kekuasaan. Kekuasaan adalah kualitas yang melekat dalam satu interaksi antara dua atau lebih individu. Politik tidak hanya terjadi pada sistem pemerintahan, namun politik juga terjadi pada organisasi formal, badan usaha, organisasi keagamaan, kelompok, bahkan pada unit keluarga. Politik adalah suatu jaringan interaksi antar manusia dengan kekuasaan yang diperoleh, ditransfer, dan digunakan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Kita sering mendengar kata politik dan kekuasaan, kedua kata ini sering dihubungkan sata sama lain. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free A preview of the PDF is not available ... Ide baru yang dibawa Datuak Parpatiah Nan Sabatang menyebar dan mendapatkan pendukung dengan lahirnya suku Bodi dan Caniago sebagai titik awal kelarasan Bodi Caniago Russel, 1988 "kekuasaan berhubungan dengan ide, ajaran, yang akhirnya berubah menjadi jalan hidup seperti adat istiadat. Rambe et al., 2019 Raja feodal tetapi menanamkan kekuasaan terhadap ide dan gagasan yang revolusionernya. Datuak Parpatiah Nan Sabatang adalah salah satu nama yang melegenda di sejarah Minangkabau, namanya akan selalu muncul ketika orang membahas Minangkabau sebagai penyeimbang sekaligus menguncang nilai-nilai mapan berserta hegemoninya. ...Kelarasan Bodi Caniago lahir untuk pemahaman baru yang memperbaiki nilai-nila lama. Pemahaman baru berbentuk membesut dari bumi yang melibatkan anak kamanakan yang hari ini dikenal dengan atau kebjikan partispatif. Kelarasan Bodi Caniago dicetuskan pertama kali Datuak Parpatiah Nan Sabatang yang lahir diawal Minangkabau berdiri melihat pemimpin hanya seranting didahulukan dibandingkan orang yang dipimpin, mengizinkan perbedaan pendapat sebagai cara mencari solusi dalam kerangka musyawarah mufakat. Laras Bodi Caniago adalah tesis yang lahir dari sebagai anti tesis terhadap hukum dan aturan yang ada sebelumnya ada di Pariangan. Sebagai tesis kelarasan Bodi Caniago mengembangkan fondasi-fondasi ideologis yang konseptual untuk mencapai tujuan-tujuannya, dasarnya keinginan dari bawah dalam keseteraan yang diselesaikan dengan musyawarah PonjaYusra Dewi SiregarAnang Anas AzharThis article discusses the dynamics of the spread of Islam in the Siantar Kingdom at the beginning of the 20th century. The interaction of coastal communities with inland areas through trade routes made this area then influenced by Islam. This study uses the historical method in four writing steps, namely; heuristics, verification or criticism, interpretation, and historiography, with a historical approach. After King Sang Naualuh Damanik embraced Islam, the development of Islam in this area spread quite massively. The king and the preachers and other court officials became the front guard in preaching Islam in Siantar. In the process of spreading, Islam also faced some serious challenges. First, there are still many Siantar people who embrace the religion of their ancestors Habonaron Do Bona. Second, the entry of Christian missionaries from the RMG Rheinische Missions Gesellschaft organization from Germany, which was tasked with evangelizing the people of Simalungun and the coast of Lake Toba. With his increasingly active activities in preaching Islam, finally, Raja Sang Naualuh Damanik was arrested by the Dutch colonialists in 1905. The following year, he was exiled to Bengkasli, Riau. After the exile of the King, the spread of Islam in the Siantar region practically SheehanThe balance of power principle has been central to both the study and practice of international politics for three centuries. It has guided governments in the conduct of foreign policy and provided a structure for explanations of some of the recurring patterns of international relations. For many analysts it comes closer than any other idea to being the guiding principle behind international politics. It has always been controversial, both in terms of its power to explain the workings of the international system and in terms of its wisdom and moral virtue as a foreign policy strategy. It is a concept riddled with ambiguity and the fact that it has demonstrated such longevity and resilience shows that it has served an important purpose in thinking about international relations. That purpose emerged in Europe in the seventeenth century, and though subsequently modified, its power as an 'image' explains its survival as a centre-piece of the post-Renaissance international KewarganegaraanZ I AminAmin, Z. I. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta Universitas UbedilahBadrun Ubedilah. 2016. Sistem Politik Indonesia, Jakarta PT Bumi Luar Negeri Indonesia Selama OrdeB BandoroBandoro, B. 1994. Hubungan Luar Negeri Indonesia Selama Orde Baru. dan Perkembangan Kerajaan-kerajaan Islam di 2012. Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, Yogyakarta Penerbit Sistem Politik IndonesiaDjiwandonoT Soedjati DanLegowoDjiwandono, J Soedjati dan Legowo. 1996. Revitalisasi Sistem Politik Indonesia. Jakarta Dan Berkembangnya Islam Di Sumatera SelatanEdi Gadjahnata DanSwasonoGadjahnata dan Edi Swasono. 1986. Masuk Dan Berkembangnya Islam Di Sumatera Selatan. Jakarta UI IndonesiaGhalia Indonesia. 1986. Ketetapan-ketetapan MPR, 1983-1988, 1978-1983. Jakarta.
Perilakupolitik dirancang untuk menguntungkan individu atau. 15. TAKTIK MEMAINKAN POLITIK DALAM ORGANISASI 1. Meningkatkan ketidakmampuan atau alternatif pengganti (suplemen) 2. Meningkatkan kedekatan dengan pimpinan/ manajer yang berkuasa (elit kekuasaan) *) 3. Membangun koalisi, konspirasi dan kooptasi 4.
Kekuasaan dan PolitikDefinisi KekuasaanKekuasaan power mengacu pada kapasitas yang dimiliki A untuk memengaruhi perilaku B,sehingga B melakukannya sesuai keinginan A. Aspek yang paling penting dari kekuasaan adalahapakah terdapat fungsi ketergantungan. Semakin besar ketergantungan B terhadap A, semakinbesar kekuasaan A dalam hubungan Kepemimpinan dengan KekuasaanKekuasaan tidak memerlukan kesesuaian kesesuaian di antara tujuan-tujuan pemimpin denganyang dipimpin. Perbedaan kedua terkait dengan arahan dari menitikberatkan pada pengaruh ke arah bawah kepada para pengikut. Dasar Kekuasaan1. Kekuasaan FormalKekuasaan formal didasarkan pada posisi seorang individu di dalam organisasi. Ini dapatberasal dari kemampuan untuk memaksa atau memberikan imbalan, atau dari Kekuasaan Paksaan Coercive PowerDasar kekuasaan yang bergantung pada ketakutan atas hasil yang negatif akibatkegagalan untuk memenuhi. Kekuasaan untuk memaksa dapat juga berasal daripenahanan informasi yang penting. Orang-orang di dalam organisasi yang memiliki dataatau pengetahuan yang diperlukan oleh orang lain maka dapat membuat yang lainnyabergantung pada Kekuasaan Imbalan Reward PowerPencapaian kepatuhan yang didasarkan pada kemampuan untuk mendistribusikanimbalan yang mana orang lain memandangnya berharga. Pemberian imbalan ini dapatberupa keuangan, misalnya mengendalikan tingkat gaji, kenaikan dan bonus. Pemberianimbalan bisa berupa non keuangan, misalnya penghargaan, promosi, penugasan pekerjaanyang menarik, para kolega yang ramah, dan sif kerja atau wilayah penjualan yang Kekuasaan Legitimasi Legitimate PowerKekuasaan yang diterima oleh seseorang sebagai hasil dari posisinya di dalam hierarkiformal suatu organisasi. Kekuasaan legitimasi lebih luas daripada kekuasaan untuk
Iniadalah potensi untuk mempengaruhi orang lain dalam organisasi dengan tujuan mencapai hasil yang diinginkan bagi pemegang kekuasaan. Kekuasaan diwujudkan melalui proses politik dan pengaruh. Politik melibatkan kegiatan untuk memperoleh, mengembangkan, dan menggunakan kekuasaan dan sumber daya lainnya untuk mendapatkan hasil masa depan yang
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bagaimana para pemimpin menggunakan kekuasaan dan proses politik untuk mempengaruhi orang lain dan menyelesaikan sesuatu?Kekuasaan sering didefinisikan sebagai kemampuan potensial seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk melaksanakan perintah atau melakukan sesuatu yang tidak akan mereka lakukan jika tidak. Definisi lain menekankan bahwa kekuasaan adalah kemampuan untuk mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan oleh pemegang kekuasaan. Sederhananya, kekuasaan adalah kemampuan untuk memiliki segala sesuatu dengan cara Anda. Menurut Richard L. Daft 2018372 Kekuasaan adalah kemampuan potensial dari satu orang dalam suatu organisasi untuk mempengaruhi orang lain untuk membawa hasil yang adalah potensi untuk mempengaruhi orang lain dalam organisasi dengan tujuan mencapai hasil yang diinginkan bagi pemegang diwujudkan melalui proses politik dan pengaruh. Politik melibatkan kegiatan untuk memperoleh, mengembangkan, dan menggunakan kekuasaan dan sumber daya lainnya untuk mendapatkan hasil masa depan yang diinginkan ketika ada ketidakpastian atau ketidaksepakatan tentang yang terampil secara politis berusaha untuk memahami sudut pandang, kebutuhan, keinginan, dan tujuan orang lain, dan menggunakan pemahaman mereka untuk memengaruhi orang agar bertindak dengan cara yang membantu pemimpin mencapai tujuannya untuk tim atau organisasi. Pengaruh di sini mengacu pada efek tindakan seseorang terhadap sikap, nilai, keyakinan, atau tindakan orang lain. Sedangkan kekuasaan adalah kapasitas untuk menyebabkan perubahan pada seseorang, pengaruh dapat dianggap sebagai tingkat perubahan yang para pemimpin di sebagian besar organisasi terlibat dalam beberapa tingkat aktivitas politik yang bertujuan untuk memengaruhi kebijakan dan keputusan pemerintah karena pilihan pemerintah mewakili sumber ketidakpastian yang kritis bagi bisnis dan juga organisasi nirlaba. Individu juga terlibat dalam aktivitas politik dalam beberapa orang memiliki pandangan negatif tentang politik, penggunaan yang tepat dari perilaku politik melayani tujuan organisasi. Politik adalah proses alami untuk menyelesaikan perbedaan di antara kelompok kepentingan organisasi. Perilaku politik dapat menjadi kekuatan positif atau negatif. 1 2 3 4 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Politikseperti halnya kekuasaan adalah sesuatu yang nampak dan dialami dalam kehidupan setiap organisasi, tetapi agak sulit untuk mengukurnya. Akan tetapi peting untuk dipelajari dalam perilaku keorganisasian, karena keberadaannya dapat mempengaruhi perilaku orang -orang yang ada dalam organisasi.
Abstrak Orang-orang pada pucuk pimpinan suatu organisasi seperti manajer, direktur, kepala dan sebagainya, memiliki kekuasaan power dalam konteks memengaruhi perilaku orang-orang yang secara struktural organisasi berada di bawahnya. Sebagian pimpinan menggunakan kekuasaan dengan efektif, sehingga mampu menumbuhkan motivasi karyawan untuk bekerja dan melaksanakan tugas dengan lebih baik. Namun, sebahagian pimpinan lainnya tidak mampu memakai kekuasaan dengan efektif, sehingga aktivitas untuk melaksanakan pekerjaan dan tugas tidak dapat dilakukan dengan baik. Studi yang mempunyai hubungan dekat dengan kekuasaan dalam organisasi adalah politik. Politik seperti halnya kekuasaan adalah sesuatu yang nampak dan dialami dalam kehidupan setiap organisasi. Akan tetapi penting untuk dipelajari dalam perilaku keorganisasian, karena keberadaannya dapat memengaruhi perilaku orang-orang yang ada dalam organisasi. Untuk menyelesaikan konflik sesuai dengan keinginan individu atau subunit seringkali harus terlibat dalam perilaku politik untuk meningkatkan kekuasaan dan pengaruhnya. Studi tentang Kekuasaan dan Politik dalam organisasi hanya sedikit. Beberapa studi justru menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Kekuasaan dan Politik adalah sesuatu yang ada dan dialami dalam kehidupan setiap organisasi tetapi agak sulit untuk mengukurnya akan tetapi penting untuk dipelajari dalam perilaku keorganisasian, karena keberadaannya dapat mempengaruhi perilaku orang-orang yang ada dalam organisasi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ξAnalisis Teori Organisasi Kekuasaan danpolitikDr. Sunarto, Nurul Hidayati Murtafiah, pada pucuk pimpinan suatu organisasi seperti manajer, direktur, kepaladan sebagainya, memiliki kekuasaan power dalam konteks memengaruhi perilaku orang-orang yang secara struktural organisasi berada di bawahnya. Sebagian pimpinan menggunakan kekuasaan dengan efektif, sehingga mampu menumbuhkan motivasi karyawan untuk bekerja dan melaksanakan tugas dengan lebih baik. Namun, sebahagianpimpinan lainnya tidak mampu memakai kekuasaan dengan efektif, sehingga aktivitas untuk melaksanakan pekerjaan dan tugas tidak dapat dilakukan dengan yang mempunyai hubungan dekat dengan kekuasaan dalam organisasi adalah politik. Politik seperti halnya kekuasaan adalah sesuatu yang nampak dan dialami dalamkehidupan setiap organisasi. Akan tetapi penting untuk dipelajari dalam perilaku keorganisasian, karena keberadaannya dapat memengaruhi perilaku orang-orang yang ada dalam organisasi. Untuk menyelesaikan konflik sesuai dengan keinginan individu atau subunit seringkali harus terlibat dalam perilaku politik untuk meningkatkan kekuasaan dan tentang Kekuasaan dan Politik dalam organisasi hanya sedikit. Beberapa studi justru menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Kekuasaan dan Politik adalahsesuatu yang ada dan dialami dalam kehidupan setiap organisasi tetapi agak sulit untuk mengukurnya akan tetapi penting untuk dipelajari dalam perilaku keorganisasian, karena keberadaannya dapat mempengaruhi perilaku orang-orang yang ada dalam Kunci Organisasi dan Politik ξA, PendahuluanStudi tentang Kekuasaan dan Politik dalam organisasi hanya sedikit. Beberapa studi justru menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Kekuasaan dan Politik adalahsesuatu yang ada dan dialami dalam kehidupan setiap organisasi tetapi agak sulit untuk mengukurnya akan tetapi penting untuk dipelajari dalam perilaku keorganisasian, karena keberadaannya dapat mempengaruhi perilaku orang-orang yang ada dalam saat setiap individu mengadakan interaksi untuk mempengaruhi tindakan satu sama lain, maka yang muncul dalam interaksi tersebut adalah pertukaran kekuasaan. Kekuasaan adalah kualitas yang melekat dalam satu interaksi antara dua ataulebih individu. Politik tidak hanya terjadi pada sistem pemerintahan, namun politik juga terjadi pada organisasi formal, badan usaha, organisasi keagamaan, kelompok, bahkan pada unitkeluarga. Politik adalah suatu jaringan interaksi antarmanusia dengan kekuasaan diperoleh, ditransfer, dan dijalankan untuk menyeimbangkan kepentingan individu karyawan dan kepentingan manajer, serta kepentingan organisasi. Ketika keseimbangan tersebut tercapai, kepentingan individu akan mendorong pencapaian kepentingan saat setiap individu mengadakan interaksi untuk mempengaruhi tindakan satu sama lain, maka yang muncul dalam interaksi tersebut adalah pertukaran kekuasaan. Kekuasaan adalah kualitas yang melekat dalam satu interaksi antara dua ataulebih individu. ξB. Pembahasana. Pengertian Kekuasaan Pengertian kekuasaan dalam organisasi serta pengertian politik dalam organisasi dalam perbincangan seputar organisasi dan manajemen adalah perkembangan paling mutakhir dalam studi-studi organisasi dan manajemen. Tokoh-tokoh seperti James March dan Jeffrey Pfeiffer 1bertanggung jawab dalam mempopulerkan studi kekuasaan dan politik di dalam organisasi. Tulisan ini akan membahas masalah kekuasaan dan politik di dalam organisasi, bukan kekuasaan dan politik pada struktur kenegaraan yang biasa kita sebut βpolitikβ sehari-hari. Mungkin saja akan banyak konsep yang serupa karena pinjam-meminjam konsep antar bidang ilmu adalah Definisi Kekuasaan dalam OrganisasiGilbert W. Fairholm mendefinisikan kekuasaan sebagai β... kemampuan individu untuk mencapai tujuannya saat berhubungan dengan orang lain, bahkan ketika dihadapkan pada penolakan mereka.β2 Fairholm lalu merinci sejumlah gagasan penting dalam penggunaan kekuasaan secara sistematik dengan menakankan bahwa kapasitas personal-lah yang membuat pengguna kekuasaan bisa melakukan persaingan dengan orang lain. Kekuasaan adalah gagasan politik yang berkisar pada sejumlah karakteristik. Karakteristik tersebut mengelaborasi kekuasaan selaku alat yang digunakan seseorang, yaitu pemimpin juga pengikut gunakan dalam hubungan interpersonalnya. Karakter kekuasaan, menurut Fairholm adalah1. Kekuasaan bersifat sengaja, karena meliputi kehendak, bukan sekadar tindakan acak;2. Kekuasaan adalah alat instrumen, ia adalah alat guna mencapai tujuan;ξ James G. March and Thierry Weil, On Leadership Malden Blackwell Publishing, 2005 h. .52ξ Gilbert W. Fairholm, Organizational Power Politics Tactics in Organizational Leadership, 2nd Edition Santa Barbara Praeger, 2009 ,h. 5 ξ3. Kekuasaan bersifat terbatas, ia diukur dan diperbandingkan di aneka situasi atau dideteksi kemunculannya;4. Kekuasaan melibatkan kebergantungan, terdapat kebebasan atau faktor kebergantungan-ketidakbergantungan yang melekat pada penggunaan Kekuasaan adalah gagasan bertindak, ia bersifat samar dan tidak selalu dimiliki;6. Kekuasaan ditentukan dalam istilah hasil, hasil menentukan kekuasaan yang kitamiliki;7. Kekuasaan bersifat situasional, taktik kekuasaan tertentu efektif di suatu hubungan tertentu, bukan seluruh hubungan; dan8. 8 Kekuasaan didasarkan pada oposisi atau perbedaan, partai harus berbeda sebelum mereka bisa menggunakan Morgan dalam karya penelitiannya Images of Organization, mendefinisikan kekuasaan sebagai β... medium lewat mana konflik kepentingan diselesaikan ... kekuasaan mempengaruhi siapa dapat apa, kapan dan bagaimana ... kekuasaan melibatkan kemampuan mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki.β 3 Stephen P. Robbins mendefinisikan kekuasaan sebagai β... kapasitas bahwa A harus mempengaruhi perilaku B sehingga B bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh A. Definisi Robbins menyebut suatu βpotensiβ sehingga kekuasaan bisajadi ada tetapi tidak dipergunakan. Sebab itu, kekuasaan disebut sebagai βkapasitasβ atau βpotensiβ.4ξξ ξξξξξξξ ξξξξξξξξ Images of Organizationξ ξξξξξξξξξξ ξξξξξξ ξξξξξξξξξξξξ ξξξξξ ξξξξξ ξξξξξξξξ ξ!!"ξ ξ$ξ""$ξξ ξξξ%ξξξξ ξ$ξ &ξξξξξξξξ Organisational Behaviour Global and Southern African Perspectivesξξ ξξξξ 'ξξξξξξξ ξξξ%ξξ ξξξξξ ξξξξξξξξ 'ξξ ξξξξξξ ξξξξξξ ξξξ ξξ ξξξ*ξ +ξξ$ξξ ξ!!,ξ ξ ξ ξ$ξ- -Seseorang bisa saja punya kekuasaan tetapi tidak menerapkannya. Kekuasaan punya fungsi bergantung. Semakin besar ketergantungan B atas A, semakin besar kekuasaan A dalam hubungan mereka. Ketergantungan, pada gilirannya, didasarkan pada alternatif yang ada pada B dan pentingnya alternatif tersebut bagi B dalam memandang kendali lain semisal John A. Wagner and John R. Hollenbeck justru menawarkandefinisi kekuasaan dari para politisi semisal Winston Churchill dan Bill Clinton, yaitu β kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain dan membujuknya untuk melakukan hal-hal yang tidak bisa mereka tolak.β Sebab itu, Wagner and Hollenbeck mendefinisikan kekuasaan sebagaiβ ... kemampuan, baik untuk mempengaruhi perilaku orang lain ataupun untuk melawan pengaruh yang tidak diinginkan.β5 Studi Charles McClelland menyebut bahwa kekuasaan adalah satu jenis kebutuhan nPow yang dipelajari selama periode masa kecil dan dewasa seseorang. Kebutuhan akan kekuasaan ini punya dampak berbeda pada cara orang berpikir dan berperilaku. Umumnya, orang yang tinggi βnPow-nyaβ bersifat kompetitif, agresif, sadar prestise, cenderung bertindak, dan bangga tatkala bergabung ke dalam konteks perilaku organisasi, John R. Schemerhorn mendefinisikan kekuasaan sebagai β ... kemampuan yang mampu membuat orang melakukan apa yang kita ingin atau kemampuan untuk membuat hal menjadi kenyataan menurut cara yang kita inginkan.β Kekuasaan biasanya dikaitkan dengan konsep kepemimpinan, di mana kepemimpinan merupakan mekanisme kunci dari kekuasaanguna memungkinkan suatu hal kekuasaan adalah kendali atas perilaku orang lain. Kekuasaan adalah kekuatan yang kita gunakan agar sesuatu hal terjadi dengan cara disengaja, di mana -ξ .ξξξξ $ξ /ξξξξξξ 00ξ ξξξξ .ξξξξ &$ξ 1ξξξξξξξ ξξξ Organizational Behavior Securing Competitive Advantage ξξξξξξξξξ 2ξξξξξξ 3ξξ 4ξξξξξ &ξξξξξξξξξξ ξ!ξ!ξ ξ$ξξ-$ξ "ξ ξ 0ξξξ$ξ$ξξ-5ξ .ξξξξ &$ξ ξ ξξ6ξξξξξξξξ .ξ6ξξξ ξ$ξ 1ξξξξξ &ξ ξξξξξ 3$ξ ξξξξξξξξ Organizational Behaviorξξ 5ξξξ 'ξξξξξξξ ξξξξξξξ7ξ ξξ .ξξξξ /ξξξ*ξ 8ξ ξξξξξξ ξ!!ξξ ξ$ξ5ξ$ "influence pengaruh adalah apa yang kita gunakan saat kita menggunakan kekuasaan. Seorang manajer membiakkan kekuasaan dari aneka sumber, baik dari organisasi yang disebut sebagai βpower positionβ ataupun dari personalitasnya sendiri yang disebut βpersonal power.β B. Sumber dan Jenis Kekuasaan9ξξξξ 6ξξξξξξξ ξξ6ξξξξξ6ξξξξ ξξξξξξξξξ;ξ ξξξξξ %ξξξξξξξ ξξξξξξξξ %ξξξξ%ξξξ ξ$ ξξξξξξξξξ ξξξ6ξξ?ξ$ ξξξξξξξ ξξ6ξξξξ ξξ*ξξ ξξξξξξ?ξ$ ξξξξξξξξξξξ ξξξξξξξξξξ ξξξξξξξξ ξξξξ ξξξξ=ξξξξξ ξξξξξξξξξξ?ξ$ ξξξξξξξ %ξξξξξξ %ξ6ξξξξξξξ ξξ%ξξξξξξ?-$ ξξξξξξξ %ξξξξξξξξξξξ ξξξξ ξξξξξ6ξξξA"$ ξξξξξξξ ξξξξξξξξ ξξξξξξξξ*ξ ξξξξξξξξξξ?5$ ξξξξξξξ ξξξξξξξξξ?>$ ξξξξξξξ ξξξξξ%ξξξξξξξξξ =ξξξξξξξξξ ξξξξ ξξξξξξξξ ξξξξξ Bξξξξξξξξξξξ ξξξξξ6ξξC?,$ ξξ6ξξξξξ6ξξ ξξξξ 6ξξξ=ξ6ξξξ 6ξξξξξ ξDξξξξDξ ξξξξξξξξξξ?ξ!$ ξξξξξξξ ξξξξ 6ξξξ=ξ6ξξξ ξξξξξξξξξ ξξξξξξξξξ ξξξξξξ?ξξ$ Eξξξξξξξξξξξξ ξξξξξξξξξξξ *ξξξξ 6ξξξξξξξξξξ ξξξξ%ξξξξ%ξ ξξξξξξξξ?ξ ξξξξξ$ ξξξξξξξξξ *ξξξξ ξξξξξξ ξξξξξξξξ 6ξξξξξ$οAda 5 jenis kekuasaan, yaituξξξξξξ ξξξξξξξ ξξ%ξξξξξ =ξξξξξ ξξξξξξξξξξ ξξξξ6ξξξξξ Eξξξ ξξ ξξξξ &ξ2ξξξ ξξξξξξ ξ,-,$ξ ξξξξξ*ξξ 6ξ6ξξξξξ ξξξξξξξ6ξξ *ξξξξ 6ξ6ξξξξξξξ,>ξ ξξξξξξξ ξξξξξξξξ 06ξξξξ$ξ$ξ ξ"5$,ξ 9ξξξξξξξ Eξξξξξξ6ξξ ξξξξξξξξ ξξξξξξFξξξξξξξξ $ξ ξ$ξ ξξ" 5Revisi atas taksonomi French and Raven dilakukan oleh Ronald J. Stupak and Peter M. Leitner dalam Handbook of Public Quality Management tahun 2001, di mana mereka menerima 5 jenis kekuasaan French and Raven tetapi menambahkannyaξ >6ξξ=ξξξξξ!Taksonomi French and Raven juga diadopsi oleh Stephen P. Robbins. Bagi Robbins, sumber kekuasaan dikategorikan ke dalam 2 lokus, yaitu 1 Kekuasaan Formal dan 2 Kekuasaan Personal. Kekuasaan Formal didasarkan posisi individu dalam organisasi. Kekuasaan formal juga bisa datang dari kemampuan seorang pejabat melakukan tindak koersif, reward, juga otoritas. Kekuasaan personal datang dari individu sendiri. Mereka tidak harus punya posisi formal untuk berkuasa. Orang-orang yang kompeten bekerja, kendati bukan manajer atau pimpinan, bisa berkuasa. Kekuasaan ini datang dari karakteristik unik mereka. Taksonomi jenis dan sumber kekuasaan dari Robbins adalah sebagai berikutξ!ξ &ξξξξξξ .$ξ ξξξ%ξξξ ξξξξ ξξξξξξ ξ$ξ +ξξξξξξξξ Handbook of Public Quality Managementξξ ξGξ ξξ &ξξξξξξ Eξξξξξξξξ ξ&ξξ ξξξξξξξ ξ!!ξ$ξ ξ$5> ,ξ6ξξ ξξξξξ ξξ6ξξξξξ %ξξξξξξξ ξξξξ6ξ ξξξξξξξξξξξ ξξξξ ξξξξξ ξξ6ξξ ξξξξ%ξ ξξξξξξ6ξξξξξ ξξξξξξξξξ ξξξξξ ξξξ%ξξξξ ξ$ξ &ξξξξξξ$ξ ξξξξξξ ξξξξξξξ ξξξξξξξξξ ξξξξξξξξ ξξξξξξξξ ξ ξ!C. KESIMPULANPengertian kekuasaan dalam organisasi serta pengertian politik dalam organisasi dalam perbincangan seputar organisasi dan manajemen adalah perkembangan paling mutakhir dalam studi-studi organisasi dan manajemen. Tokoh-tokoh seperti James March dan Jeffrey Pfeiffer bertanggung jawab dalam mempopulerkan studi kekuasaan dan politik di dalam organisasi. Tulisan ini akan membahas masalah kekuasaan dan politik di dalam organisasi, bukan kekuasaan dan politik pada struktur kenegaraan yang biasa kita sebut βpolitikβ sehari-hari. Mungkin saja akan banyak konsep yang serupa karena pinjam-meminjam konsep antar bidang ilmu adalah kekuasaan adalah kendali atas perilaku orang lain. Kekuasaan adalah kekuatan yang kita gunakan agar sesuatu hal terjadi dengan cara disengaja, di mana influence pengaruh adalah apa yang kita gunakan saat kita menggunakan kekuasaan. Seorang manajer membiakkan kekuasaan dari aneka sumber, baik dari organisasi yang disebut sebagai βpower positionβ ataupun dari personalitasnya sendiri yang disebut βpersonal power.β%ξξξξ%ξξξ Gareth Morganξ ξξξξξξξξ ξξ6ξξξξ ξξξξξξξξξξ ξξξξ6ξ ξξξξξξξξξξξξ *ξξξ6ξξξξξξξ*ξξ ξξξξξξξξ ξξξξξ ξξξ$ ξξξξξξξξξ ξξξ6ξξ?ξ$ ξξξξξξξ ξξ6ξξξξ ξξ*ξξ ξξξξξξ?ξ$ ξξξξξξξξξξξ ξξξξξξξξξξ ξξξξξξξξ ξξξξ ξξξξ=ξξξξξ ξξξξξξξξξξ?ξ$ ξξξξξξξ %ξξξξξξ %ξ6ξξξξξξξ ξξ%ξξξξξξ?-$ ξξξξξξξ %ξξξξξξξξξξξ ξξξξ ξξξξξ6ξξξA"$ ξξξξξξξ ξξξξξξξξ ξξξξξξξξ*ξ ξξξξξξξξξξ?5$ ξξξξξξξ ξξξξξξξξξ?>$ ξξξξξξξ ξξξξξ%ξξξξξξξξξ =ξξξξξξξξξ ξξξξ ξξξξξξξξ ξξξξξ Bξξξξξξξξξξξ ξξξξξ6ξξC?,$ ξξ6ξξξξξ6ξξ ξξξξ 6ξξξ=ξ6ξξξ 6ξξξξξ ξDξξξξDξ ξξξξξξξξξξ?ξ!$ ξξξξξξξ ξξξξ 6ξξξ=ξ6ξξξ ξξξξξξξξξ ξξξξξξξξξ ξξξξξξ?ξξ$ Eξξξξξξξξξξξξ ξξξξξξξξξξξ *ξξξξ 6ξξξξξξξξξξ ξξξξ%ξξξξ%ξ ξξξξξξξξ?ξ ξξξξξ$ ξξξξξξξξξ *ξξξξ ξξξξξξ ξξξξξξξξ 6ξξξξξ$DAFTAR PUSTAKAοΆξξξξξξξξ /$ξ Eξξξξξξ6ξξ Organizational Power Politics Tactics in Organizational Leadershipξξ ξξξξ 'ξξξξξξξ ξξξξξξξ Gξξξξξξξξ ξξξξξξξξξ ξ!!,ξ οΆξξξξξξξ ξξξξξξξξ Images of Organizationξ ξξξξξξξξξξ ξξξξξξ ξξξξξξξξξξξξ ξξξξξ ξξξξξ ξξξξξξξξ ξ!!"$οΆξξξ%ξξξξ ξ$ξ &ξξξξξξξξ Organisational Behaviour Global and Southern African Perspectivesξξ .ξξξξξξ 0ξξξξξξξξξξξξξ ξξξξ 'ξξξξξξξ ξξξ%ξξ ξξξξξ ξξξξξξξξ 'ξξ ξξξξξξ ξξξξξξ ξξξ ξξ ξξξ*ξ +ξξ$ξξ ξ!!,ξ ξ ξ οΆ.ξξξξ $ξ /ξξξξξξ 00ξ ξξξξ .ξξξξ &$ξ 1ξξξξξξξ ξξξ Organizational Behavior Securing Competitive Advantageξ ξξξξξξξξξ 2ξξξξξξ 3ξξ 4ξξξξξ &ξξξξξξξξξξ ξ!ξ!ξ ξξοΆ.ξξξξ &$ξ ξ ξξ6ξξξξξξξξ .ξ6ξξξ ξ$ξ 1ξξξξξ &ξ ξξξξξ 3$ξ ξξξξξξξξ Organizational Behaviorξξ ξ .ξξξξξξ 0ξξξξξξξξξξξξξ 5ξξξ 'ξξξξξξξ ξξξξξξξ7ξ ξξ .ξξξξ /ξξξ*ξ 8ξ ξξξξξξ ξ!!ξξ Hξξ$5οΆ.ξIξξ*ξ ξξξξIξξξξ Managing with Power Politics and In'uence in Organizationsξ ξ ξ3ξξ 4ξξξξξ 1ξξ2ξξξξ Gξξξξξξξξ ξ ξξξξξ ξξξξξξξ ξ,,ξοΆξ &ξ ξξξξξ +$ξ 9ξξξξξ Organization Theory and Designξξ ξ!ξξξ 'ξξξξξξξ ξξξξξξξ ξξ ξξξξξξξξ +ξξξξξξξξξ ξ!ξ!ξ οΆ1ξξξξξ &ξ ξξξξξ 3$ξ ξξξξξξξξ Organizational Behaviorξξ ξ 5ξξξ 'ξξξξξξξ ξξξξξξξ7ξ ξξ .ξξξξ /ξξξ*ξ 8ξ ξξξξξξ ξ!!ξξ οΆ.ξ6ξξξ ξ$ξ ξξξ ξξ ξξξξ ξξξξξξ*ξ /ξξξξξ On Leadership ξξξξξξξξ ξξ Gξξ ξξξξξ ξξξξξξξξξξξξ ξ!!-ξ οΆξξξξξξξ ξξξξξξξξ 06ξξξξξ $$$$ξξ ξξξ ξξξξξξFξξξξξξξξ ξ!ξ!.,ξ οΆ&ξξξξξξ .$ξ ξξξ%ξξξ ξξξξ ξξξξξξ ξ$ξ +ξξξξξξξξ Handbook of Public Quality Managementξξ ξGξ ξξ &ξξξξξξ Eξξξξξξξξ ξ&ξξ ξξξξξξξ ξ!!ξ$οΆ9ξξξξξξξ Eξξξξξξ6ξξ ξξξξξξFξξξξξξξξ ξ ξ!ξξοΆξξξ*ξ 4ξξξξξ Leadership in Organizationsξξ "ξξξ 'ξξξξξξξ ξ3ξξ 9ξξξξξξ 9ξξξξξξξ ξξξξξξξξ*ξξ ξ!!"ξ ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
PengertianKekuasaan dan Politik. Kekuasaan ialah suatu bagian yang merasuk ke seluruh sendi kehidupan organisasi. Manusia memanipulasi kekuasaan untuk mencapai tujuan dan dalam kebanyakan kasus bertujuan untuk memperkuat kedudukan mereka. Kekuasaan dianggap kotor karena sebagian orang menggunakannya untuk menyakiti orang lain atau untuk
- Kekuasaan dan wewenang menjadi bahasan menarik dalam ruang lingkup organisasi. Kekuasaan bisa diatur dengan manajemen pengorganisasian, karena kekuasaan bisa dipelajari. Sehingga peranan manajemen dalam mengorganisasi perusahaannya sangat penting. Sebagian orang mengatakan bahwa memiliki kekuasaan jauh lebih penting dari sekadar memiliki wewenang. Namun, banyak manajer tidak bisa bekerja dan banyak mengeluh, karena tidak mempunyai bersangkut paut dengan kekuasaan yang dijalankan pimpinan untuk bisa memengaruhi karyawan dalam menjalankan tugas perusahaan. Dikutip dari buku Pengantar Manajemen 2019 karangan Sentot Imam Wahjono, berikut penjelasaan kekuasaan dalam manajemen Kekuasaan dalam manajemen Kekuasaan power adalah kemampuan menggunakan pengaruh orang lain, bertujuan mengubah sikap atau tingkah laku individual atau kelompok dalam juga 6 Tahap Penyusunan Rencana Strategis Lalu, masalahnya adalah apakah seseorang menyadari kemampuan yang dimilikinya, atau apakah seseorang dapat menggunakan kemampuannya itu untuk memperoleh yang diinginkan. Pengaruh tidak hanya berjalan satu arah one way dari manajemen ke karyawan saja. Namun, bersifat dua arah. Berarti karyawan juga mungkin memiliki pengaruh terhadap pemimpinnya. Kekuasaan tidak begitu saja diambil dari tingkat individual dalam lingkup organisasi. Ada lima sumber atau dasar kekuasaan, yaitu Kekuasaan menghargai reward power Kekuasaan memaksa coercive power Kekuasaan sah legitimate power Kekuasaan keahlian expert power Kekuasaan rujukan referent power. Kekuasaan menghargai Didasarkan pada kemampuan seseorang yang memberi pengaruh untuk memberi penghargaan kepada orang lain yang dipengaruhi agar melaksanakan perintah kerja.
ZHbSWog.